Pengayaan Nilai-Nilai Konservasi Budaya melalui Dongeng Semarangan Multibahasa di Komunitas Read Aloud Semarang

Penulis

  • Rahma Ari Widihastuti Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Marliza Arsiyana Sastra Perancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Karina Hanum Luthfia Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Katarina Apriliawati Saputri Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Alifia Oktafiani Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Pandamsuri Kirono Wulan Sastra Perancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jippm.979

Kata Kunci:

Dongeng Semarangan, Multibahasa, Nilai Konservasi Budaya

Abstrak

Komunitas Read Aloud Semarang merupakan komunitas literasi di Semarang dan memiliki lebih dari 150 anggota serta pengurus aktif. Melalui kegiatan literasi yang telah dilaksanakan, kesadaran masyarakat akan pelestarian cerita-cerita lokal cenderung masih rendah. Penduduk asli banyak yang tidak mengetahui cerita dongeng Semarangan. Program pengabdian ini menawarkan solusi berupa pengkayaan nilai-nilai konservasi budaya melalui dongeng Semarangan multibahasa yang mencakup pengembangan bahan dongeng dalam bahasa Indonesia, Jawa, Inggris, dan Prancis yang disajikan dalam bentuk digital dan cetak. Lokakarya mendongeng interaktif digelar dan melibatkan anggota komunitas, orang tua, dan partisipan untuk meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya lokal. Metode pelaksanaan menggunakan ADDIE: analyze, design, develop, implement, evaluate. Hasil dari kegiatan yaitu pemahaman akan pentingnya pelestarian dan pengenalan terhadap cerita lokal, tersusunnya dongeng Semarangan multibahasa hasil kolaborasi tim pengabdi dengan RAS baik dalam versi cetak maupun digital, memperkaya nilai konservasi melalui kegiatan mendongeng, serta seluruh peserta festival dongeng mengenal kosakata baru dari dongeng Semarangan multibahasa. Hasil pengabdian menyatakan adanya dampak signifikan dari strategi pelestarian budaya di era digital, sehingga nilai-nilai budaya lokal tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.

Referensi

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2024). Laporan Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024 [Dataset].

Brown, A. H., & Green, T. D. (2016). Connecting Fundamental Principles with Process and Practice: Third Edition (Third). Routledge.

Firma Harianja, R., & Sudrajat, A. (2021). The Local Wisdom of Batak Toba through the Philosophy of Dalihan Na Tolu in a Kinship Environment. Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal, 4(2), 759–765. https://doi.org/10.33258/birle.v4i2.1838

Gusti, U. A., Islami, A., Ardi, A., Almardiyah, A., Rahayu, R. G., & Tananda, O. (2021). TINJAUAN PENYEBARAN TRADISI LISAN DI SUMATERA BARAT. Jurnal Adat dan Budaya Indonesia, 3(1), 1–5. https://doi.org/10.23887/jabi.v3i1.39261

Harjito, D., & Wahyunu, S. (2020). Pengaruh Pembelajaran Multibahasa terhadap Pemahaman Lintas Budaya. Jurnal Pendidikan Bahasa, 15(2), 87–102.

I Kadek Adhi Dwipayana. (2023). HUMANISASIMELALUI PEMBELAJARAN SASTRA LISAN DALAM PERSPEKTIF TRI HITA KARANA: KAJIAN ETNOPEDAGOGIK. PEDALITRA III: Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3, 229–237.

Izzah. (2009). Sastra Tutur Sumatera Selatan,Media Inovatif Pembelajaran Multi Bahasa.

Nababan, P. W. J. (2018). Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Purnomo, S. H., Permana, A. M., Hardyanto, Fateah, N., & Widagdo, S. (2023). Serial Tradisi Kota Semarang: Tradisi dari Banyumanik. Cipta Prima Nusantara.

Purnomo, S. H., Suranggono, F. B., Pascagerhana, A. T. A., & Widharningsih. (2023). Serial Tradisi Kota Semarang: Tradisi dari Mijen. Cipta Prima Nusantara.

R Ananda. (t.t.). Kajian Fungsi Sastra Lisan Kaba Urang Tanjung Karang pada Pertujukkan Dendang Pauah. 2015. https://doi.org/10.22460/semantik.v4i2.p92%20-%20122

Riskawati, E., Nensilianti, N., & Saguni, S. S. (2023). DEGRADASI BUDAYA SASTRA LISAN KELONG DALAM TRADISI LISAN MASYARAKAT JENEPONTO KAJIAN EKOLINGUISTIK. Titik Dua: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(3). https://doi.org/10.59562/titikdua.v2i3.24686

Sari, Y., Deya, Y. V., & KKhairunisa, N. (2025). Pengetahuan Tradisi Lisan Bebalambagi Generasi Muda Kabupaten Pelalawan (1 ed., Vol. 3).

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Syaifudin Zuhri & Moh. Ahsan Shohifur Rizal. (2022). Analisis Fungsi dalam Sastra Lisan Penamaan Desa Bantur Kecamatan Bantur Kabupaten Malang (Tinjauan Sastra Lisan). Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, 8(2), 889–900. https://doi.org/10.30605/onoma.v8i2.2140

Widihastuti, R. A. (2021). Revitalisasi dan Perubahan Fungsi Sastra Lisan dalam Komunitas Srandul Suketeki. JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 6(1), 33. https://doi.org/10.36722/sh.v6i1.440

Zustiyantoro, D., Setyawulan, E. S., Widodo, & Widharningsih. (2023). Serial Tradisi Kota Semarang: Tradisi dari Gunungpati. Cipta Prima Nusantara.

Diterbitkan

22-12-2025

Cara Mengutip

Ari Widihastuti, R., Arsiyana, M. ., Hanum Luthfia, K., Apriliawati Saputri, K. ., Oktafiani, A., & Kirono Wulan, P. (2025). Pengayaan Nilai-Nilai Konservasi Budaya melalui Dongeng Semarangan Multibahasa di Komunitas Read Aloud Semarang . Jurnal Inovasi Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(2), 501–510. https://doi.org/10.54082/jippm.979