Peningkatan Kesadaran Masyarakat tentang Stigma Kesehatan Anak dan Dampak Stunting melalui Pendidikan Kesehatan di Desa Sirnajaya, Garut, Jawa Barat
DOI:
https://doi.org/10.54082/jippm.706Kata Kunci:
Pendidikan Kesehatan, Stigma Masyarakat, StuntingAbstrak
Stigma terkait kesehatan anak, terutama pada kasus stunting, dapat berupa anggapan bahwa stunting adalah hasil dari keturunan, serta kurangnya perhatian orang tua. Pendidikan kesehatan ber-peran dalam mengurangi stigma masyarakat terkait kesehatan anak, khususnya stunting, di Desa Sirnajaya, Garut. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari aparat desa dan orang tua. Evaluasi dilakukan melalui pengisian kuesioner sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai stunting setelah mengikuti program. Sebelum kegiatan, 60% peserta memiliki pemahaman rendah tentang stunting, se-dangkan setelah kegiatan, 40% peserta mencapai pemahaman yang baik. Pendekatan edukasi berbasis komunitas dengan materi visual yang disampaikan melalui proyektor dan leaflet terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa pendidikan kesehatan berbasis komunitas dapat meningkatkan literasi kesehatan secara signifikan. Namun, masih terdapat 20% peserta dengan pemahaman rendah, yang menunjukkan perlunya program lanjutan untuk menga-tasi hambatan dalam pemahaman peserta. Secara keseluruhan, program ini menunjukkan potensi besar dalam mengurangi stigma dan meningkatkan literasi kesehatan masyarakat terkait kesehatan anak. Masyarakat Desa Sirnajaya Garut juga meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan, serta berencana menambahkan program kesehatan di wilayah desa.
Referensi
Bappenas. (2022). Stunting prevention: Strategic directions and programmatic initiatives. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Candarmaweni, & Rahayu, A. Y. S. (2020). Tantangan Pencegahan Stunting Pada Era Adaptasi Baru “New Normal” Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Ke-bijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 9(3), 136–146.
Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2020). Health program planning: An educational and ecological approach (2nd ed.). McGraw-Hill.
Jones, L., & Bartlett, M. (2019). Effective health education and promotion in rural communities. Journal of Rural Health, 35(2), 172-178.
Nutbeam, D. (2018). Health literacy as a public health goal: A challenge for contemporary health education and communication strategies into the 21st century. Health Promotion International, 13(3), 259-267.
Rahayu, Y., Sukmawati, I., Heryani, H., Rahmawati, N., & Firdaus, N. R. (2022). Pendidikan Kesehatan Komunitas P2WKSS untuk Mengendalikan Stunting di Kecamatan Lakbok. Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(6), 449–453.
Ruel, M. T., & Alderman, H. (2013). Nutrition-sensitive interventions and programs: How can they help to accelerate progress in improving maternal and child nutrition?. The Lancet, 382(9891), 536-551.
Smith, J., et al. (2020). Mobile health interventions for rural communities: Opportunities and challenges. Health Technology Review, 14(4), 421-432.
UNICEF. (2019). The state of the world's children 2019: Children, food and nutrition – Growing well in a changing world. UNICEF.
World Health Organization (WHO). (2021). Stunting in children: A global perspective. Geneva: World Health Organization.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Wini Novianti, Denni Fransiska , Lia Nurlianawati, Asep Aep Indarna, Anri Anri

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
 
						 
							 
 



 
  
  
  
  
  
  
 