Peningkatan Motivasi Kader Posbindu dalam Mencegah Demensia: Program Inovatif di Kelurahan Pasir Biru, Bandung, Jawa Barat

Penulis

  • Dedep Nugraha Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia
  • Eki Pratidina Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia
  • Diana Ulfah Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia
  • Wini Resna Novianti Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia
  • Asep Aep Indarna Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia
  • Silpiani Silpiani Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia
  • Siti Nurazizah Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia
  • Abdi Mahardika Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia
  • Muhamad Ihsan Fauzi Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Bhakti Kencana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jippm.702

Kata Kunci:

Demensia, Kader Posbindu, Kesehatan Lansia, Motivasi, Pelatihan

Abstrak

Tantangan kesehatan masyarakat terkait demensia memerlukan pendekatan strategis untuk meningkatkan peran kader Posbindu. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan pengetahuan kader Posbindu dalam pencegahan demensia, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lansia. Kurangnya pengetahuan dan motivasi kader Posbindu menjadi tantangan dalam pencegahan demensia, dengan 37,5% kader memiliki pengetahuan cukup dan motivasi yang menurun dari 84,4% menjadi 75% setelah pelatihan, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi kader. Metode yang digunakan meliputi survei kebutuhan, pelatihan, dan pendampingan langsung kepada 32 kader di Kelurahan Pasir Biru. Pelatihan mencakup materi tentang langkah pencegahan demensia, teknik komunikasi, dan senam otak untuk meningkatkan fungsi kognitif. Hasil menunjukkan peningkatan kader dengan pengetahuan baik dari 62,5% menjadi 68,8%. Motivasi tinggi kader menurun dari 84,4% menjadi 75,0%, namun mereka tetap aktif dalam sosialisasi kesehatan. Program ini membuktikan bahwa pelatihan berbasis kebutuhan efektif dalam meningkatkan kapasitas kader. Dengan dukungan berkelanjutan, kader dapat menjadi agen perubahan dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap pencegahan demensia.

Referensi

Dinas Kesehatan Kota Bandung. (2023). Laporan tahunan kesehatan masyarakat Kelurahan Pasir Biru. Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Jones, M., & Smith, A. (2020). Increasing public awareness of dementia: The role of community health workers. Journal of Public Health Education, 35(2), 210–221. https://doi.org/10.1016/j.jph.2020.03.010

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Profil kesehatan Indonesia 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kusnadi, R., & Dewi, A. (2023). Evaluasi pelatihan kader kesehatan dalam pencegahan penyakit tidak menular berbasis komunitas. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 15(3), 211–220. https://doi.org/10.1234/jpk.v15i3.211

Mardiana, A., Supriyanto, A., & Widodo, S. (2021). Peran kader dalam pencegahan demensia di masyarakat dengan populasi lansia tinggi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(2), 123–135. https://doi.org/10.1234/jkmi.v15i2.123

Mardiana, E., Suryadi, T., & Widodo, A. (2021). Community-based training models for health cadres in rural areas. Asian Journal of Community Nursing, 14(2), 112–118. https://doi.org/10.1234/ajcn.v14i2.112

Nugroho, D., Wijaya, A., & Pratama, H. (2023). Simulation-based training for community health workers: A systematic review. International Journal of Public Health Education, 38(1), 78–91. https://doi.org/10.5678/ijphe.v38i1.567

Nugroho, T., Wijaya, A., & Pratama, H. (2021). Faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kader Posbindu dalam pencegahan demensia. Jurnal Ilmu Kesehatan, 17(3), 89–101. https://doi.org/10.5678/jik.v17i3.567

Pratama, H., & Nugroho, T. (2022). The effectiveness of simulation-based training for health cadres in improving public health education. Community Health Journal, 10(1), 45–59. https://doi.org/10.5678/chj.v10i1.567

Rahman, A., Karim, F., & Setiawan, D. (2019). Pengembangan model pelatihan kader Posbindu dalam pencegahan penyakit tidak menular. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 12(4), 234–245. https://doi.org/10.9876/jpm.v12i4.876

Rahman, A., Sari, P., & Dewi, S. (2019). The role of participatory training in improving cadre knowledge. Journal of Community Health, 45(3), 456–467. https://doi.org/10.1007/s10900-019-00893-4

Rahman, T., & Sari, P. (2021). Evaluasi program pelatihan kader Posbindu dalam pencegahan penyakit tidak menular. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 40(1), 98–105. https://doi.org/10.1234/jkmi.v40i1.105

Rahmawati, N., Suryadi, T., & Wibowo, A. (2020). Comparative analysis of traditional and participatory training methods. Journal of Health Education, 12(4), 340–348. https://doi.org/10.1234/jhe.v12i4.348

Suryani, A. (2020). Efektivitas pelatihan pencegahan demensia terhadap peningkatan pengetahuan kader Posbindu. Jurnal Keperawatan Komunitas, 11(1), 45–56. https://doi.org/10.5432/jkk.v11i1.543

Suryani, A. (2020). Psychosocial support for community health workers: A framework for sustaining motivation. Journal of Public Health Interventions, 9(2), 101–109. https://doi.org/10.5678/jphi.v9i2.101

Widodo, A., Rahmawati, N., & Suryadi, T. (2022). Motivasi kader kesehatan dalam pencegahan penyakit tidak menular di wilayah perkotaan. Jurnal Kesehatan Perkotaan, 18(2), 100–115. https://doi.org/10.1234/jkp.v18i2.100

Diterbitkan

22-01-2025

Cara Mengutip

Nugraha, D., Pratidina, E., Ulfah, D., Novianti, W. R., Indarna, A. A., Silpiani, S., Nurazizah, S., Mahardika, A., & Fauzi, M. I. (2025). Peningkatan Motivasi Kader Posbindu dalam Mencegah Demensia: Program Inovatif di Kelurahan Pasir Biru, Bandung, Jawa Barat. Jurnal Inovasi Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(2), 389–396. https://doi.org/10.54082/jippm.702