Sosialisasi Anti-Perundungan untuk Membentuk Budaya Toleransi di Sekolah Dasar Negeri 1 Belok, Bali

Penulis

  • Made Gita Sudharani Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • Ratri Amalia Sugesti Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • I Ketut Indra Adiyasa Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • I Nyoman Sugiartha Gautama Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • Ni Luh Putu Intan Dewi Fridayanti Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • Adinda Friska Amalia Muhamad Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • I Gusti Ayu Isiana Putri Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • I Gede Wisnu Juliarta Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • Tedi Erviantono Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia
  • Gede Indra Pramana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jippm.674

Kata Kunci:

Perundungan, Siswa, Sosialisasi, Toleransi

Abstrak

Perundungan masih menjadi isu serius di Indonesia, dengan ribuan kasus kekerasan terhadap anak di sekolah. Bentuknya meliputi fisik, verbal, dan psikologis, yang dapat menyebabkan trauma hingga bunuh diri. Pencegahan diatur dalam UU Perlindungan Anak dan Permendikbud Ristek Nomor 46 Tahun 2023, dengan pendidikan karakter sebagai strategi utama. Sosialisasi oleh Mahasiswa KKN Tematik Desa Belok/Sidan menggunakan metode seperti identifikasi kebutuhan, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Hasilnya, pemahaman siswa meningkat, sikap dan perilaku berubah, kasus perundungan berkurang, dan budaya sekolah menjadi lebih positif. Program ini menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi yang toleran dan peduli, sekaligus menekan laporan kasus perundungan yang diterima guru.

Referensi

Adinda, A., Afrida, Y., & Braferi, L. (2024). Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Tindakan School Bullying Sebagai Upaya Mewujudkan Sekolah Ramah Anak di SMA S Xaverius Bukittinggi. Al Yazidiy: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 6(1), 01-18.

Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Kasus Perundungan Pelajar di Indonesia. Jakarta: BPS.

Hasanuddin, M. (2022). Bhinneka Tunggal Ika dan Persatuan Bangsa. Jakarta: Gramedia.

Istianah, A., Darmawan, C., Sundawa, D., & Fitriasari, S. (2024). Peran Pendidikan Kebinekaan dalam Pendidikan Kewarganegaraan untuk Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Damai. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 9(1), 15-29.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Panduan Pencegahan Kekerasan di Sekolah. Jakarta: Kemendikbud.

Nikita Rosa. (2024). Laporan Tahunan Kekerasan terhadap Anak di Indonesia. Jakarta: Komnas PA.

Olweus, D.(2023). Bullying at school: What we know and what we can do. Malden, MA: Blackwell Publishing, 140 pp., $25.00. Psychology in the Schools, 40(6).

Rigby, K. (2012). Bullying in schools: Addressing desires, not only behaviours. Educational Psychology Review, 24, 339-348.

Setiawan, R. (2021). Pendidikan Karakter untuk Generasi Muda. Yogyakarta: Andi Publisher.

Ttofi, M. M., & Farrington, D. P. (2011). Effectiveness of school-based programs to reduce bullying: A systematic and meta-analytic review. Journal of experimental criminology, 7, 27-56.

UNICEF Indonesia. (2020). Data Kasus Bunuh Diri dan Perundungan di Indonesia. Jakarta: UNICEF.

Wijaya, T. (2023). Membangun Toleransi di Lingkungan Sekolah. Bandung: Alfabeta.

Diterbitkan

22-01-2025

Cara Mengutip

Sudharani, M. G., Sugesti, R. A., Adiyasa, I. K. I., Gautama, I. N. S., Fridayanti, N. L. P. I. D., Muhamad, A. F. A., Putri, I. G. A. I., Juliarta, I. G. W., Erviantono, T. ., & Pramana, G. I. (2025). Sosialisasi Anti-Perundungan untuk Membentuk Budaya Toleransi di Sekolah Dasar Negeri 1 Belok, Bali. Jurnal Inovasi Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(2), 353–360. https://doi.org/10.54082/jippm.674