Optimalisasi Konsep Diri dan Interaksi Teman Sebaya pada Anggota PIK-R SMA Negeri 1 Tajurhalang
DOI:
https://doi.org/10.54082/jpmii.559Kata Kunci:
Interaksi Teman Sebaya, Konsep Diri, Konseling Sebaya, PIK-R, RemajaAbstrak
Masa remaja merupakan periode transisi yang kompleks dan saat terjadinya perubahan biologis, psikologis, dan sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental dan konsep diri (Yuliasari, 2020; Santrock, 2002). Konsep diri yang sehat dan interaksi teman sebaya yang positif sangat penting untuk mendukung kesehatan mental remaja dan mengatasi tantangan yang dihadapi selama periode ini. Program edukasi bertema “Teen Core: Self Concept & Peer Interaction, Optimalisasi Konsep Diri dan Interaksi Teman Sebaya serta Pemberian Layanan Konseling” diadakan pada 25 Mei 2024 di SMA Negeri 1 Tajurhalang, dengan melibatkan 17 anggota PIK-R. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota mengenai konsep diri dan interaksi teman sebaya serta memberikan layanan konseling. Metode pelaksanaan meliputi pemaparan materi, pre-test dan post-test, layanan konseling, serta penyebaran informasi melalui flyer. Kegiatan ini mencakup pemaparan materi interaktif mengenai konsep diri dan interaksi teman sebaya, diakhiri dengan sesi dokumentasi dan layanan konseling kelompok. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta, dengan nilai rata-rata meningkat dari 78 pada pre-test menjadi 100 pada post-test. Program ini juga menunjukkan perlunya perhatian pada aspek sikap dan keterampilan dalam implementasi konsep diri dan konseling sebaya. Kesimpulan dari kegiatan ini menegaskan pentingnya pengembangan konsep diri yang sehat dan interaksi sosial yang positif bagi remaja.
Referensi
Ahn, J., & Lee, S. (2016). Peer attachment, perceived parenting style, self-concept, and school adjustments in adolescents with chronic illness. Asian Nursing Research, 10(4), 300–304. https://doi.org/10.1016/j.anr.2016.10.003
Andayani, B., & Afiatin, T. (1996). Konsep diri dan kepercayaan diri remaja. Jurnal Psikologi, 23(2), 23–30. https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/10046/7554
Budiyati, E. (2023). Pengaruh konsep diri sebagai prediktor kesehatan mental mahasiswa. *LANCAH: Jurnal Inovasi dan Tren, 1(2), 233–238. https://doi.org/10.35870/ljit.v1i2.2158
Baaka, J., Nompo, R. S., & Arvia, A. (2018). Gambaran konsep diri remaja di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sentani Kabupaten Jayapura. Sentani Nursing Journal, 1(2), 111–118. https://doi.org/10.52646/snj.v1i2.72
Fakhriyani, V. D. (2017). Kesehatan mental. Pamekasan: Duta Media Publishing.
Novitasari, D. (2021). Pengaruh konsep diri dan interaksi teman sebaya terhadap percaya diri. Basic Education, 10(4), 392–408.
Rahmaningsih, N. D., & Martani, W. (2014). Dinamika konsep diri pada remaja perempuan pembaca teenlit. Jurnal Psikologi, 41(2), 179–189.
Santrock, J. W. (2002). Life-span development (8th ed.). McGraw-Hill.
Santrock, J. W. (2007). Psikologi pendidikan (Wibowo, T., Trans.). Kencana Prenada Media Group.
Santrock, J. W. (2012). Adolescence (14th ed.). McGraw-Hill.
Sulastri, S., & Nurhayaty, A. (2021). Dinamika psikologis anak perempuan korban kekerasan seksual incest: Sebuah studi kasus. Psyche: Jurnal Psikologi, 3(1), 94–109. https://doi.org/10.36269/psyche.v3i1.340
Yuliasari, H. (2020). Pelatihan konselor sebaya untuk meningkatkan self-awareness terhadap perilaku beresiko remaja. Jurnal Psikologi Insight Departemen Psikologi, 4(1), 63–72. https://pdfs.semanticscholar.org/e74c/73a5f8a7fd2245c8c222cbd94654f36a890b.pdf
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Della Maria, Tin Herawati, Mumpuni Nugroho Widajati
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.