Pendampingan Masyarakat Buta Aksara Melalui Rumah Belajar di Gunung Pasang Kabupaten Jember

Penulis

  • Fashia Ikhlasul Hikam Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Indonesia
  • Erfan Yudianto Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Indonesia
  • Mohammad Evan Prayoga Universitas JemberPendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Indonesia
  • Noni Seftia Pirdausia Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Indonesia
  • Gita Adelia Pratiwi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Indonesia
  • Arfan Hidayatullah Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Indonesia
  • Cindi Septia Sari Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jpmii.313

Kata Kunci:

Buta Aksara, Gunung Pasang, Pendampingan, Rumah Belajar

Abstrak

Buta aksara masih menjadi pekerjaan yang belum tuntas diselesaikan oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya peningkatan pembangunan berkelanjutan Suistainable Development Goals (SDGs) 2030. Kabupaten Jember merupakan kabupaten dengan presentase buta aksara tertinggi mencapai 167.118 juta dengan usia produktif 15 hingga 59 tahun tersebar di 31 Kecamatan di Kabupaten Jember. Setelah dilakukan research mengenai beberapa daerah di Kabupaten Jember didapatkan salah satu informasi mengenai buta aksara yakni daerah Gunung Pasang desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Pada 30 Januari 2023 lalu, berkunjung ke daerah tersebut untuk memastikan informasi yang didapatkan. Berdasarkan hasil wawancara bersama pihak mitra didapatkan hasil yakni penyelenggaraan rumah belajar untuk meningkatkan angka melek aksara masyarakat di Gunung Pasang. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap tahap awal, tahap perancangan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Proses pembelajaran pada rumah belajar dilakukan secara indoor dan outing, kegiatan belajar yang dilakukan secara outing meliputi: pembelajaran seperti biasa menggunakan media pembelajaran di dalam ruangan, mini jelajah, mencocokkan gambar, melengkapi kata dari objek-objek, menghitung jumlah, dan menulis dan membacakan warna dengan alam.

Referensi

Abdurrahman, M. (2015). Atasi Buta Aksara, Pelajar NU Bolak-Balik Surabaya-Jombang. Nu.or.Id. https://www.nu.or.id/daerah/atasi-buta-aksara-pelajar-nu-bolak-balik-surabaya-jombang-fR0vD

Alimah, D. M., Hendrawijaya, A. T., & Indrianti, D. T. (2018). Pengaruh Pemanfaatan Potensi Lokal Sebagai Sumber Belajar Terhadap Program Pendidikan Keaksaraan Di Kabupaten Jember. Learning Community, 2(1), 23–25. https://doi.org/https://doi.org/10.19184/jlc.v2i1.8095

Badan Pusat Statistik. (2023). Persentase Penduduk Buta Huruf, 2021-2023. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTAyIzI=/persentase-penduduk-buta-huruf.html

Jessica, V., Halis, A., Ningsih, D. W., Virginia, G. F., & Syahidah, S. (2017). Pemberantasan Buta Aksara untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Masyarakat Sekitar Hutan Desa Manipi,Kecamatan Pana,Kabupaten Mamasa. Agrokreatif, 3(2). https://doi.org/https://doi.org/10.29244/agrokreatif.3.2.136-142

Rohim, C. D., & Rahmawati, S. (2020). Peran Literasi dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar, 6(3). https://doi.org/https://doi.org/10.26740/jrpd.v6n3.p230-237

Fatimah, W., Dewi, N., & Amaliyah, N. (2023). Peningkatan Kemampuan Literasi melalui Program Generasi Siswa Membaca (GSM) di SD Negeri Sipala 1. Selaparang, 7(2). https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i2.14905

Hayaturraiyan, H., Harahap, E., & Harahap, A. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Buta Aksara pada Anak usia 7-9 tahun melalui Taman Belajar. Dirasatul Ibtidaiyah, 1(2), 108–122. https://doi.org/https://doi.org/10.24952/ibtidaiyah.v1i2.4725

Nasiruddin, F. Az. zahra, Arsyad, S. N. A., & Ramli, R. (2021). Penerapan Konsep Desa Literasi Berbasis Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di Desa Lembang Lohe Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. JIKAP PGSD, 5(1), 57–63. https://doi.org/https://doi.org/10.26858/jkp.v5i1.17134

Panggalih, S., Fatimah, N., & Antropologi, J. S. (2015). Upaya Pemberantasan Buta Aksara di Kalangan Perempuan Lansia dengan Metode Jurnalisme Warga. SOLIDARITY, 4(1), 1–11. https://doi.org/article

Wulandari, F., Safar, M., Afsar, A. M. I. T., Hasbi, H., & Karmila, K. (2022). Reduksi Buta Aksara Melalui Aplikasi Magguru Mabbaca pada Kelompok Remaja Masjid di Desa Pationgi. ABSYARA, 3(2), 197–206. https://doi.org/10.29408/ab.v3i2.6603

Yessi, A., & Wijayanti, W. (2016). Pelatihan Calistung (Membaca, Menulis, Berhitung) sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Warga Dusun Setro Desa Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. E-DIMAS, 7(1), 15–26. https://doi.org/https://doi.org/10.26877/e-dimas.v7i1.1035

Yunus, N. H., Andriani, A., & Nurhidayah, N. (2020). Upaya Pemberantasan Buta Aksara Melalui Pelatihan Membaca Menulis Berhitung (CALISTUNG) di Kampung Pendidikan. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 139–144. https://doi.org/https://doi.org/10.31960/caradde.v2i2.269

Diterbitkan

07-04-2024

Cara Mengutip

Hikam, F. I. ., Yudianto, E., Prayoga, M. E., Pirdausia, N. S., Pratiwi, G. A., Hidayatullah, A., & Sari, C. S. (2024). Pendampingan Masyarakat Buta Aksara Melalui Rumah Belajar di Gunung Pasang Kabupaten Jember. Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi Indonesia, 2(2), 227–234. https://doi.org/10.54082/jpmii.313