Pendampingan Fisioterapi pada Komunitas Bulu Tangkis untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kebugaran Atlet Bulu Tangkis di PB. Suryanaga, Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.54082/jippm.645Kata Kunci:
Bulu Tangkis, Pemanasan, Penguatan, CederaAbstrak
Badminton atau bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh masyarakat. Tidak hanya pada remaja, tetapi anak – anak dan orangtua baik pria maupun wanita saat ini banyak melakukan olahraga bulu tangkis. Pada dasarnya olahraga bulu tangkis mudah untuk dilakukan, tidak hanya untuk olahraga prestasi akan tetapi olahraga bulu tangkis saat ini dapat dimanfaatkan dengan tujuan olahraga rekreasi. Masalah cedera masih menjadi tantangan tersendiri karena dapat mempengaruhi performa atlet. Pendampingan fisioterapi sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan performa atlet, kesehatan, kebugaran fisik dan mencegah cedera. Metode pengabdian masyarakat ini diawali dari tahap observasi, persiapan, pelaksaan yaitu dengan edukasi dan penatalaksanaan fisioterapi dan evaluasi yang dilakukan di PB Suryanaga, Surabaya. Stretching dan strengthening terbukti dalam mencegah cedera dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran atlet sehingga performa atlet meningkat. Dampak positif pendampingan dari fisioterapis, program latihan atlet dapat disesuaikan untuk memperkuat otot-otot yang rentan terhadap cedera dan meningkatkan efisiensi gerakan dalam bulu tangkis. Evaluasi pengabdian ini materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan komunitas bulu tangkis yaitu tentang stretching, strengthening dan juga pencegahan cedera yang dinilai sangat relevan. Untuk kedepannya perlu dilakukan monitoring dan pelatihan selanjutnya supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
Referensi
Aisyah, N. (2021). Kondisi Fisik Olahraga Bulutangkis. Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education, 5(1), 47–54.
Behm, D. G., Blazevich, A. J., Kay, A. D., & McHugh, M. (2016). Acute effects of muscle stretching on physical performance, range of motion, and injury incidence in healthy active individuals: a systematic review. Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism, 41(1), 1–11. https://doi.org/10.1139/apnm-2015-0235
Gazali, N., & Cendra, R. (2017). Pelatihan Shuttle Time Bulutangkis Di Sd Negeri 91 Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 23(2), 305.
Handayani, W. (2018). Hubungan Koordinasi Mata Tangan dan Kekuatan Otot Lengan dengan Ketepatan Hasil Servis Forehand dalam Permainan Bulutangkis pada Peserta Ekstrakurikuler Di SMA Negeri 2 Kayuagung. Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan, 16(2), 256–266.
Hartoto, S. (2017). Pengaruh Latihan Piramida Descending dengan irama lambat dan cepat terhadap Kekuatan, Kecepatan, Daya ledak dan Hypertropy Otot tungkai. JOSSAE (Journal of Sport Science and Education), 2(2), 58–60.
Huang, P., Fu, L., Zhang, Y., Fekete, G., Ren, F., & Gu, Y. (2019). Biomechanical Analysis Methods to Assess Professional Badminton Players’ Lunge Performance. Journal of Visualized Experiments, 148. https://doi.org/10.3791/58842
Lin, W.-C., Lee, C.-L., & Chang, N.-J. (2020). Acute Effects of Dynamic Stretching Followed by Vibration Foam Rolling on Sports Performance of Badminton Athletes. Journal of Sports Science & Medicine, 19(2), 420–428.
Mansur, M. (2016). Pengaruh Complex Trainingmanipulationterhadap Peningkatan Power Otot Tungkaipada Mahasiswa Prodi Pko Fik Uny. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 12(1).
Nohantiya, P. (2017). Pengembangan Vcd Instruksional Peregangan Aktif (Active Stretching) Kesegaran Jasmani Siswa Smp Di Malang. Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 15(2).
Pasaribu, A. M. N., & Yudhaprawira, A. (2020). Pelatihan Strength And Conditioning Atlet Bulu Tangkis Di Metland Jakarta Timur. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UBJ, 3(2).
Pearson, D., Faigenbaum, A., Conley, M., & Kraemer, W. J. (2000). The National Strength and Conditioning Association’s basic guidelines for the resistance training of athletes. Strength & Conditioning Journal, 22(4), 14.
Pulcheria, M., & Muliarta, I. M. (2016). Fleksibilitas mahasiswa Universitas Udayana yang berlatih tai chi lebih baik daripada yang tidak berlatih tai chi. E-Jurnal Medika Udayana, 5(6), 1–6.
Ramadhan, A., & Bulqini, A. (2018). Analisis Receive pada Pertandingan Final Sepak Takraw Pomda Jatim 2017. JSES: Journal of Sport and Exercise Science, 1(1), 13–19.
Romadhona, N. F., Waritsu, C., & Hasyim, I. (2024). Pengukuran Capaian Vo2max Dalam Satu Kali Sesi Cooper Test Pada Pemain Bulutangkis. Sporta Saintika, 9(1), 62–71.
Sanusi, R. (2019). PEMAHAMAN PELATIH FUTSAL TERHADAP PENANGANAN CEDERA ENGKEL. Jurnal Pendidikan Olahraga, 8(2), 96. https://doi.org/10.31571/jpo.v8i2.1214
Wibowo, R. A. T., Haprabu, E. S., & Agustina, W. P. (2019). HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN, RASA GERAK DAN KESEIMBANGAN DINAMIS DENGAN KETERAMPILAN PUKULAN VOLI DALAM TENNIS LAPANGAN PADA MAHASISWA SEMESTER V FKIP POK UTP SURAKARTA TAHUN 2019. Jurnal Ilmiah Spirit, 19(2).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Nurul Faj'ri Romadhona, Cakra Waritsu, Fadma Putri, Khabib Abdullah, Ken Siwi, Atik Swandari, Syariifah Ai'isy Ismanto, Adevira Yoan Ananda

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.