Edukasi Pendekatan Vegetatif dalam Upaya Pencegahan Longsor di Desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
DOI:
https://doi.org/10.54082/ijpm.623Kata Kunci:
Longsor, Masyarakat, VegetasiAbstrak
Tahun 2022 Desa Sukomulyo mengalami bencana longsor sebanyak 5 kali. Longsor disebabkan karena curah hujan yang tinggi serta didukung kondisi alam yang didominasi lereng. Selain itu, adanya alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian meningkatkan potensi longsor di Desa Sukomulyo. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada Masyarakat tentang pentingnya vegetasi dalam mencegah terjadinya longsor. Metode yang digunakan adalah dengan mendatangi Masyarakat secara langsung ke lahan. Hasil pengabdian menunjukkan Masyarakat banyak yang berprofesi sebagai petani dan peternak. Kegiatan pengabdian juga melakukan sosialisasi kepada masyrakat tentang bahaya long-sor, factor-faktor penyebab longsor dan upaya konservasi untuk menangani longsor. Pada lahan Garapan Masyarakat banyak ditanami palawija. Sedangkan untuk tanaman tahunan sangat minim sekali. Hal ini lama kelamaan akan mengakibatkan tanah longsor pada Kawasan tersebut. Sebagai upaya untuk menekan longsor, maka masyarakat diberi pemahaman tentang pentingnya vegetasi dalam mencegah longsor. Perakaran tanaman mampu mengikat agregat tanah, sehingga longsor dapat diminimalisir. Selain melakukan penanaman untuk tanaman tahunan, dilakukan sosialisasi penanaman akar wangi un-tuk mencegah terjadinya longsor. Hal ini dikarenakan akar wangi dapat ditanam pada lahan miring, dengan perakaran serabut juga mampu meningkatkan agregat tanah.
Referensi
Arsyad S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Serial Pustaka IPB Press. Bogor.
Atmojo, S. W. (2008). Peran Agroforestri dalam Menanggulangi Banjir dan Longsor DAS. Seminar Nasional Pendidikan Agroforestry Sebagai Strategis Menghadapi Pemanasan Global di Fakultas Pertanian,UNS. Solo.
Budhian, J., Dewi, R., Janatri, S., Fatmala, S.D. 2023. Membangun Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Melalui Sosialisasi dan Edukasi Modal Sosial. Abdimas Galuh. Volume 5, Nomor 2, September 2023, 1269-1276
Dariah, A., Haryati, U., & Budhyastoro, T. (2004). Teknologi Konservasi Tanah Mekanik. In U. Kur-nia, A. Rachman, & A. Dariah (Ed.), Teknologi Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng (hal. 103–126). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.
Erfandi, D. (2013). Sistem Vegetasi dalam Penanganan Lahan Rawan Longsor pada Areal Per-tanian. In Sulaiman & et al (Ed.), Seminar Nasional Pertanian Ramah Lingkungan (hal. 319–328). Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.
Idjudin, A. A. (2011). Peranan Konservasi Lahan dalam Pengelolaan Perkebunan. Jurnal Sum-berdaya Lahan, 5(2), 103–116.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Penanggulangan Krisis Kesehatan di Indonesia Tahun 2016. 240.
Kurniati, R., Kurniawati., Dewi, K., Ferawati. 2020. Konservasi Lahan Rawan Longsor di RW 9 Ke-lurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik, Semarang. Jurnal Arsitektur Zonasi. Volume 3 - Nomor 3 – Oktober 2020
Senoaji. G, Hidayat. M. F, Anwar. G, Lukman. A. H, Susanti. E. 2022. Revegetasi dengan Agroforestri Tanaman Unggulan Lokal untuk Mengurangi Erosi dan Peningkatan Ekonomi di Desa Arga Indah I, Bengkulu Tengah. Indonesian Journal of Community Empowerment and Service. 2(1), pp: 36-41. DOI: https://doi.org/10.33369/icomes.v2i1.2 0599.
Satriagasa, M.C., Suryatmojo, H. 2020. Efektivitas Tutupan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dalam Mitigasi Erosi Tanah oleh Air Hujan. agriTECH, 40 (2) 2020, 141-149
Utami, O. D., Tjahjono, H., & Sriyono. (2017). Adaptasi Masyarakat Terhadap Bencana Longsor La-han Berdasarkan Tingkat Kerawanan di Kecamatana Banyumanik Kota Semarang. Geo Im-age, 6(1), 1–7.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Erni Mukti Rahayu, Amir Syarifuddin

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.