Peningkatan Pengetahuan HIV/AIDS di Kalangan Siswa SMA melalui Penyuluhan di SMAN 19 Pekanbaru, Riau

HIV/AIDS

Penulis

  • Erniza Pratiwi Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Ihsan Ikhtiarudin Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Mustika Furi Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Seftika Sari Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Fariz Putra Ramadhan Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Fika Hidayati Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Helvy Rahmi Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Indah Lestari Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Indah Wahyuni Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Intan Ayu Deswinda Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Khafiza Shelna Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Kurnia Dwi Lestari Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Laurentin Leni Anggraini Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia
  • Rifka Zahira Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/ijpm.596

Kata Kunci:

HIV/AIDS, Pengabdian Masyarakat, Pengetahuan dan Remaja

Abstrak

Human Immunodefiency Virus (HIV) merupakan kelompok retrovirus yang mempunyai kemampuan dalam menduplikasi, mencetak dan memasukkan materi genetik sehingga menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang dan merupakan penyebab infeksi ikutan (oportunistik). Remaja adalah masa seseorang atau individu berada pada mobilitas sosial yang paling tinggi dan akan membuka peluang baginya untuk terpapar pada berbagai perubahan sosial, kultural, budaya, fisik maupun psikologis sehingga remaja merupakan kelompok usia yang paling berisiko mengalami penularan HIV/AIDS. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlokasi di SMAN 19 Pekanbaru. Waktu pelaksanaan pengabdian yaitu pada tanggal Rabu, 20 Maret 2024 (08.00 WIB s/d selesai). Pengabdian ini dilakukan dengan cara observasional yang bersifat deskriptif dengan metode pengambilan data secara cross sectional melalui pengisian lembar kuesioner tentang HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan data jenis kelamin dari total 61 responden terdapat 34 responden laki-laki dengan perolehan skor pretest sebesar 55,05% dan skor post-test sebesar 78,99%. Kemudian terdapat sebanyak 27 responden perempuan dengan perolehan skor pretest sebesar 55,68% dan skor post-test sebesar 79,99%. Berdasarkan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan di SMAN 19 Pekanbaru, penyuluhan HIV/AIDS dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMAN 19 Pekanbaru dari kategori tingkat pengetahuan kurang, naik menjadi kategori tingkat pengetahuan tinggi.

Referensi

Ariyanti, K. S. (2020). Gambaran Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Baturiti. Jurnal Medika Usada, 3(2), 54–59.

Budhy, E. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Imunologi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2023).Kasus HIV/AIDS di Kota Pekanbaru Capai 115 Kasus. Diakses Di Riau.Go.Id

Firmansyah, F., & Akbar, M. I. (2022). Determinan Stigma Terhadap Orang dengan HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas. Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes, 3(1), 16–22.

Iskandar, I. F., R., M., & P., M. (2022). Perbedaan Tingkat Pengetahuan Antara Metode Ceramah Dan Penggunaan Video Animasi Dalam Penyuluhan Kesehatan Hiv/Aids Pada Siswa. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 6(1), 31–44

Gusrianti. Ulva, F., & Azkha, N. (2023). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Dalam Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS. Jurnal Ilmu Kesehatann, 7(2), 388–394

Juliansyah, E. (2020). Pengaruh penyuluhan HIV/AIDS terhadap pengetahuan dan sikap siswa SMA Negeri 1 Sepauk Kabupaten Sintang. VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 19(1), 1–12.

KEMENKES RI. (2016). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Jakarta: Ditjen PP dan PL Kemenkes RI.

KEMENKES RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kristiana, P. P. (2022). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan HIV Pada Remaja di SMP Advent Surakarta. Jurnal Keperawatan GSH, 9(2), 9–12.

Magdalena, M. (2010). Melindungi Anak Dari Seks Bebas. Jakarta: PT.Grasindo-Gramedia.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sufrianto, Timbul, S., Kamalia, & Ellyani, A. (2022). Pengaruh Penyuluhan HIV/AIDS Terhadap Persepsi Masyarakat di Desa Laburunci Kabupaten Buton. Jayapangus Press Jurnal Ilmu Multidisiplin, 2(2), 45–47.

Diterbitkan

22-10-2024

Cara Mengutip

Pratiwi, E. ., Ikhtiarudin, I., Furi, M., Sari, S., Ramadhan, F. P., Hidayati, F., Rahmi, H., Lestari, I., Wahyuni, I., Deswinda, I. A., Shelna, K., Lestari, K. D., Anggraini, L. L., & Zahira, R. (2024). Peningkatan Pengetahuan HIV/AIDS di Kalangan Siswa SMA melalui Penyuluhan di SMAN 19 Pekanbaru, Riau: HIV/AIDS. Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(3), 363–368. https://doi.org/10.54082/ijpm.596