Aplikasi Hasil Penelitian Kompos Berbahan Baku Feses Kambing di Kelompok Peternak Muda Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas

Penulis

  • Jefri Haryo Putra Wiryameja Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Agustinah Setyaningrum Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Imbang Haryoko Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/ijpm.449

Kata Kunci:

Feses Kambing, Kelompok Peternak, Kompos, NPK

Abstrak

Tahun 2023 di Desa Melung tercatat memiliki ternak kambing sebanyak 1.503 ekor sehingga dapat menghasilkan kotoran ternak sebanyak 90.180 kg/ bulan. Kotoran kambing yang dihasilkan menjadi masalah di Desa Melung, kotoran kambing dari peternak biasanya hanya dijual Rp 60,00/ kg dalam satu karung dengan berat kurang lebih 50 Kg, setelah diolah menjadi kompos harga jual perkilogram mampu meningkat sebesar Rp 2.500,00/ kg. Kotoran ternak yang tidak ditangani dengan baik dan hanya langsung diterapkan ke tanaman maka kurang maksimal dalam memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman. Kotoran ternak yang tadinya tidak diolah oleh peternak dan memiliki nilai harga yang rendah dengan kandungan N, P, K yang rendah juga sekarang sudah mampu dirubah oleh kelompok peternak muda. Kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terkususnya di desa Melung yaitu berupa ilmu atau pengalaman tentang cara pembuatan kompos dengan bahan baku utamanya berada dilingkungan sekitar. Standart Permentan mutu kompos untuk unsur hara makro N + P2O5 + K2O dalam satuan persen adalah minimum 2, sedangkan pada pembuatan pupuk oleh kelompok peternak muda yang dilaksanakan sebanyak 3 kali mendapatkan hasil yang melebihi dari standart Permentan.

Referensi

Lukhi, M. S. S. A., dan S. Jamilatun. 2021. Pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik di Ranting Muhammadiyah Tirtonirmolo, Kasihan, Yogyakarta. Community Development Journal, (2):136-140.

Novriani, N., Y. Yulhasmir, dan H. Hendri. 2020. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman selada (lactuca sativa l.) terhadap pemberian pupuk kandang kotoran kambing yang dikombinasikan dengan pupuk npk majemuk. Lansium, 2(1): 31-40.

Pancapalaga, W., dan S. Suyatno. 2020. Pelatihan pembuatan pupuk organik dari feses kambing di Dau Malang: Training on organic fertilizer manufacturing from goat stool in Dau Malang. Pengabdianmu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 5(2): 162-167.

Saepudin, E. 2022. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 11(3): 227-234.

Setyaningrum, A., N. Amrullah, dan P. Yuwono. 2019. Physiological conditions of decomposition process and quality of compost based on beef cattle feces enriched with Azolla sp. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 372( 1): 1-8.

Suhastyo, A. A. 2017. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan pupuk kompos. JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat), 1(2): 63-68.

Sutrisno, E., I. W. Wardhana, M. A. Budihardjo, M. Hadiwidodo, dan R. I. Silalahi. 2020. Pembuatan pupuk kompos padat limbah kotoran sapi dengan metoda fermentasi menggunakan em4 dan starbio di Dusun Thekelan Kabupaten Semarang. Jurnal Pasopati: Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi, 2(1): 22-26.

Trivana, L., dan A. Y. Pradhana. 2017. Optimalisasi waktu pengomposan dan kualitas pupuk kandang dari kotoran kambing dan debu sabut kelapa dengan bioaktivator promi dan orgadec. Jurnal Sain Veteriner, 35(1): 136-144.

Wardhana, M., A. Setyaningrum, dan P. Soediarto. 2021. Pengaruh level aktivator yang dibuat dengan media buah maja (Aegle marmelos) terhadap rasio C/N dan kinetika pH pupuk organik padat sapi potong. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Agribisnis Peternakan (Stap). (8): 98-104.

Diterbitkan

14-06-2024

Cara Mengutip

Wiryameja, J. H. P. ., Setyaningrum, A., & Haryoko, I. (2024). Aplikasi Hasil Penelitian Kompos Berbahan Baku Feses Kambing di Kelompok Peternak Muda Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 201–208. https://doi.org/10.54082/ijpm.449

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama