Transfer Teknologi Pengendalian Penyakit Bercak Daun pada Cabai Berbasis Ekstrak Daun Kelor sebagai Pestisida Nabati
DOI:
https://doi.org/10.54082/ijpm.383Kata Kunci:
Bercak Daun, Kelor, Pestisida AlamiAbstrak
Cabai merupakan komoditas penting bagi masyarakat Indonesia. Permintaan atas cabai semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan. Desa Bumisari merupakan salah satu sentra budidaya tanaman cabai di Kabupaten Kepahiang. Tanaman cabai yang dibudidayakan seringkali mengalami kegagalan panen yang diakibatkan oleh penyakit bercak daun yang menyerang pertumbuhan tanaman cabai. Pengendalian penyakit bercak daun pada tanaman cabai dapat dilakukan dengan menggunakan ekstrak daun kelor sebagai pestisida alami. Daun kelor selama ini banyak tumbuh dilingkungan rumah, namun selama ini masyarakat hanya memanfaatkan kelor sebagai sayur-sayuran untuk dikonsumsi. Tujuan pengabdian ini adalah transfer ilmu pengetahuan tentang pengendalian penyakit bercak daun dengan pestisida alami berbasis ekstrak daun kelor. Pengabdian ini dilakukan pada tanggal 8 Maret 2023, di Desa Bumi Sari Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang. Metode yang digunakan dalam bentuk ceramah (sosialisasi) dan pelatihan pembuatan pestisida alami berbasis ekstrak daun kelor. Dengan adanya pengabdian ini masyarakat desa berharap dapat menekan serangan penyakit bercak daun pada tanaman cabai yang dibudidayakan sehingga dapat meningkatkan hasil panen.
Referensi
Fitria, N. J. L., Tjahjaningsih, Y. S., & ... (2022). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Pestisida Nabati Daun Kelor Untuk Pengendalian Hama Serangga Dan Kutu Daun. Jurnal Pengabdian …, 3(1), 156–162. http://ejournal.sisfokomtek.org/index.php/jpkm/article/view/300%0Ahttps://ejournal.sisfokomtek.org/index.php/jpkm/article/download/300/257
Heri Isnawan, B., & Mubarok, K. (2014). Efektifitas Penginduksi Resistensi dan Biopestisida terhadap Penyakit Bercak Daun Cercospora dan Antraknosa pada Cabai (Capsicum annuum L.). Planta Tropika: Journal of Agro Science, 2(2), 106–114. https://doi.org/10.18196/pt.2014.030.106-114
Inaya, N., Meriem, S., & Masriany, M. (2022). Identifikasi morfologi penyakit tanaman cabai (Capsicum sp.) yang disebabkan oleh patogen dan serangan hama lingkup kampus UIN Alauddin Makassar. Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi, 2(1), 8–14. https://doi.org/10.24252/filogeni.v2i1.27092
Izzdin Idrus, M., Yapim Maros, S., & Program Studi Agroteknologi STIPER Yapim Maros, A. (2016). Efektifitas Pestisida Nabati Dalam Mengendalikan Hama Pada Tanaman Cabai. Jurnal Agrominansia, 1(2), 129–136.
Permadi, J., & Harjoko, A. (2015). Identifikasi Penyakit Cabai Berdasarkan Gejala Bercak Daun dan Penampakan Conidia Menggunakan Probabilistic Neural Network. Semnaskit 20152, 49–53.
Triwahyuningsih, N., & Sari, H. I. (n.d.). Induction of plant resistance with vegetable extract to control antracnose diseases in chili ( Capsicum annuum , L .). 33–40.
Wanda, T. S., Efri, E., Aeny, T. N., & Akin, H. M. (2014). Uji keefektifan ekstrak daun jarak dan daun nimba terhadap intensitas penyakit antraknosa pada tanaman cabai (Capsicum annum L.). Jurnal Agrotek Tropika, 2(3), 431–435. https://doi.org/10.23960/jat.v2i3.2074
Yahya, A. L. K., Martosudiro, M., & Choliq, F. A. (2021). Efektifitas Ekstrak Tanaman Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Terhadap Penyakit Bercak Cokelat Alternaria Sp. Pada Tanaman Tomat. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan, 9(4), 115–126. https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.4.1
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Irma Lisa Sridanti, Sudi Febrianto

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.